Jumat, 23 September 2011

PENENTUAN KADAR PARACETAMOL DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV

PENENTUAN KADAR PARACETAMOL DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV

A.      Tujuan
§  Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar spektrofotometri uv dan aplikasinya.
§  Mahasiswa dapat memahami alasan suatu senyawa dapat dianalisis dengan metode spektrofotometri uv.
§  Mahasiswa dapat memahami tahapan dalam analisis dan menentukan kadar paracetamol pada produk yang beredar di pasaran dengan metode spektrofotometri uv.

B.      Alat,  bahan  dan kondisi alat
Alat kerja :
a.       Spektrofotometer UV-Vis
b.      Timbangan analitik
c.       Labu takar 10 ml; 50 ml; 100 ml
d.      Gelas ukur 25 ml; 50 ml
e.      Corong saring kecil
f.        Gelas arloji
g.       Pipet volume
h.      Pipet tetes

Bahan kerja :
a.       NaOH 0,1 N
b.      Aquadest
c.       Standar Parasetamol
d.      Sampel produk tablet paracetamol


C.      Prosedur kerja
1)      Penetapan panjang gelombang serapan maksimum asetaminofen
Ditimbang 500,0 mg standar asetaminofen, dimasukkan dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan 25,0 ml NaOH 0,1 N dan 50,0 ml aquadest hingga larut. Dikocok 15 menit dan diencerkan dengan aquadest hingga 100,0 ml. larutan ini dibaca serapannya pada spektrofotometer UV-vis dan dicari panjang gelombang yang mempunyai serapan maksimal.

2)      Penetapan kurva baku
Dari larutan stok yang telah dibuat di atas, dibuat seri kadar yaitu 3,00 ppm; 5,00 ppm; 7,00 ppm; 9,00 ppm; 11,00 ppm; 13,00 ppm. Larutan dengan variasi kadar tersebut dibaca serapannya pada spektrofotometer UV dengan panjang gelombang serapan maksimum. Kemudian dari absorbansi tersebut tentukan persamaan regresi linearnya, yaitu Y = bX + a

3)      Penetapan kadar asetaminofen
Diserbuk tablet sebanyak 20 tablet. Ditimbang serbuk setara dengan 500 mg parasetmol dan masukkan serbuk ke dalam labu takar 100,0 ml, kemudian ditambah 25,0 ml NaOH 0,1 N dan 50,0 ml aquadest hingga larut. Dikocok selama 15 menit dan diencerkan dengan aquadest hingga 100,0 ml. Ambil 1,0 ml larutan kemudian diencerkan dengan aquadest hingga 50,0 ml. Selanjutnya diambil lagi 1,0 ml larutan kemudian diencerkan dengan aquadest hingga 10,0 ml. Diukur serapannya dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimal. Kadar parasetamol dihitung dengan memasukkan hasil serapan kadar ke dalam kurva baku yang telah dibuat.


D.      Data dan Hasil Percobaan

1)      Panjang gelombang paracetamol













2)      Hasil kurva baku standar paracetamol

No
Kadar (ppm)
Absorbansi
1


2


3


4


5


6



Persamaan kurva baku paracetamol
: .........................



3)      Penetapan kadar
No
Nama sampel
Absorbansi
1


2


3


4


5


6


7


8





Rata – rata

Kadar yang terukur (mg)

Kadar yang terukur (%)



4)      Kesimpulan ( Dihubungkan dengan syarat di farmakope )

Kamis, 22 September 2011

UJI KADAR KAFEIN DALAM MINUMAN TAK BERALKOHOL

UJI KADAR KAFEIN DALAM MINUMAN TAK BERALKOHOL

A.      Bahan Kerja :
1.       Larutan Pereduksi : Larutkan 5 gr Na2SO3 dan 5 gr KCNS kedalam 100 ml Aquades.
2.       Larutan AsamFosfat Encer : Encerkan 15 ml H3PO4 p.a ke dalam 85 ml aquades.
3.       Larutan Natrium hidroksida : Larutkan 25 gr NaOH p.a kedalam 75 ml aquades.
4.       Larutan standar kafein 1 mg/ml : Larutkan 25 mg kafein murni dalam CHCl3 dan encerkan sampai 25 ml dengan CHCl3.
5.       Larutan KMnO4 1,5 % : larutkan 1,5 gr KMnO4 p.a kedalam 98,5 ml aquades.
6.       Kloroform pa
B.      Peralatan :
1.       Neraca analitik
2.       Spektrofotometer
3.       Corong pisah 125 ml (2)
4.       Corong gelas (2)
5.       Pipet Vol 10 ml (1)
6.       Labu takar 100 ml (1)
7.       Labu takar 25 ml (2)
8.       Labu takar 10 ml (6)
9.       Pipet ukur 1 ml, 2 ml, 5 ml masing masing 1
10.   Pipet vol  1 ml, 2 ml, 5 ml masing masing 1
11.   Gelas piala 250 ml (2)
12.   Kertas saring
13.   Statip dan penyangga corong pisah
C.      Pembuat Larutan Baku
1.       Timbang seksama 25 mg kafein murni dalam gelas piala 50 ml kemudian tambah dengan 15 ml CHCl3 pa kemudian aduk sampai larut, kemudian larutan di masukan ke dalam labu takar 25 ml dan di encerkan dengan CHCl3 sampai tanda garis.
2.       Buatlah 25 ml larutan kafein 100 ppm dengan mengencerkan larutan hasil no 1.
3.       Buatlah masing masing 10 ml larutan Kafein dengan konsentrasi ; 1 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm.(seri kadar baku Kafein di usahakan mempunyai absorbansi 0,2 sampai 0,8 dengan cara estimasi seri kadar )
4.       Ukur absorbansi seri kadar larutan Kafein yang telah di buat pada panjang gelombang maksimum ( 276 nm ) terhadap CHCl3.
D.      Prosedur Preparasi Sampel
1.       Pipet 10 ml larutan contoh ke dalam corong pisah 125 ml. Tambahkan 5 ml larutan KMnO4 1,5 % lalu kocok selama 5 menit.
2.       Tambahkan 10 ml larutan pereduksi, kocok, tambahkan 1 ml larutan H3PO4 encer, kocok, tambahkan 1ml larutan NaOH 25 %, kocok.    Ekstrak dengan menambahkan 50 ml CHCl3, kocok selama 1 menit, Diamkan selama beberapa menit sampai terlihat jelas batas pisah kedua cairan.
3.       Alirkan cairan yang berada dibawah yaitu CHCl3 melalui corong gelas yang telah diberi kertas saring kedalam labu ukur 100 ml.
4.       Ekstraksi diulangi dengan menambahkan 40 ml CHCl3 dan dilanjutkan seperti diatas (6 c)
5.       Corong pisah dan kertas saring dibilas dengan 3 ml CHCl3 sebanyak dua kali.
6.       Encerkan cairan ekstrak tadi dengan CHCl3 sampai batas garis 100 ml.
7.       Ukur absorbansi larutan hasil ekstraksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum ( 276 nm) terhadap CHCl3.                                                                                                                               

PENGUKURAN KADAR MDA DALAM PLASMA TIKUS

PENGUKURAN KADAR MDA DALAM PLASMA TIKUS
*      Bahan :
1.      Plasma :diambil dari pembuluh dekat mata dengan penambahan anti         koagulan EDTA ataupun heparin.
2.      MDA dari merck 820756.
3.      TBA dari Sigma-aldrich T5500
4.      TCA dari merck 100807
5.      EDTA
6.      Heparin
7.      Ethanol merck 100983
*      Alat :
1.                  Spektrofotometer Shimadzu UV-1800
2.                  Mikropipet 5-50µL
3.                  Mikropipet 100-1000µL
4.                  Tabung reaksi 100 pcs
5.                  Sentrifuse
6.                  Waterbath
7.                  Rak tabung reaksi 2 pcs
8.                  Kuvet kwarsa 2 pcs
9.                  Labu takar 100 ml 1 pcs
10.              Labu takar 5 ml 14 pcs
*      PREPARASI BAHAN
1.      TCA 10 % b/v : 10 gr TCA merck 100807 diaddkan 100 ml dengan Aquades saring.
2.      TBA 0,67 % b/v : 0,67 gr TBA Sigma-aldrich T5500-25G +10 ml DMSO merck 802912 diaddkan 100 ml dengan aquades saring.
*      PREPARASI SAMPEL
1.      1 ml darah tikus diambil dengan pipa kapiler melalui pembuluh intravena pada samping mata tikus, darah dialirkan ke ependorf yang telah diberi anti koagulan EDTA/Heparin.
2.      Sentrifuse darah-EDTA, pisahkan plasmanya dengan pipet.
*      PREPARASI STANDAR MDA
1.      5 µL MDA dilarutkan dengan 1ml Ethanol kemudian dilarutkan dengan aquades hingga volume 100 ml.(Stok Larutan
2.      Encerkan Larutan Stok hasil no 1
PREPARASI STANDAR MDA DARI BAHN MERCK NO.CATALOG 820756
5 µL mda Masa jenis 0,990 gr/cm3 97% GC area dilarutkan 2 ml Ethanol pa diaddkan 100 ml
NO
Konsentrasi MDA µM
Stok 584,8355 µM (µL)
Aquadest (µL)
Total Volume (µL)
1
0,2924
5,0
4995,0
5000
2
0,5848
10,0
4990,0
5000
3
0,8773
15,0
4985,0
5000
4
1,1697
20,0
4980,0
5000
5
1,4621
25,0
4975,0
5000
6
5,8484
100,0
4900,0
5000
7
11,6967
200,0
4800,0
5000
8
17,5451
300,0
4700,0
5000
9
23,3934
400,0
4600,0
5000
10
29,2418
500,0
4500,0
5000
11
35,0901
600,0
4400,0
5000
12
40,9385
700,0
4300,0
5000
13
46,7868
800,0
4200,0
5000
14
58,4836
1000,0
4000,0
5000

*      PENGUJIAN
 
BAGAN SPEKTROFOTOMETRI ANALISIS MDA DALAM PLASMA DARAH
Pereaksi/Bahan
Sampel
Standar MDA no 1-14
Blanko
Aquades(ml)
0
0
0,5
Std MDA (ml)
0
0,5
0
Plasma (ml)
0,5
0
0
TCA 10 %b/v (ml) dingin
1
1
1
Vortex 10 s
Sentrifuse 20 menit
Pisahkan supernatan
TBA 0,37 %b/v (ml)
1,5
1,5
1,5
Ukur serapan pd 532 nm